Razia Warung Makan Baru-baru ini, aksi sweeping warung makan di Garut yang dilakukan oleh sekelompok organisasi masyarakat (ormas) menjadi viral di media sosial. Razia tersebut menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, memberikan tanggapan tegas terhadap aksi tersebut.
Bagaimana kronologi kejadian ini? Apa langkah yang akan diambil pemerintah? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Kronologi Razia Warung Makan di Garut
Kejadian ini bermula pada 5 Maret 2025, ketika sekelompok anggota ormas melakukan razia terhadap warung makan yang tetap buka pada siang hari selama bulan Ramadan.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat beberapa anggota ormas:
Memaksa pemilik warung untuk menutup usahanya
Menginterogasi pengunjung yang sedang makan
Melakukan tindakan intimidasi hingga menyiram minuman di depan pelanggan
Aksi ini langsung mendapatkan respons negatif dari masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa ormas tidak memiliki wewenang untuk melakukan razia dan tindakan mereka justru menciptakan keresahan.
Bupati Garut: “Razia Harus Dilakukan Aparat, Bukan Ormas!”
Menanggapi insiden ini, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, memberikan pernyataan tegas.
“Saya sangat menyayangkan aksi sweeping oleh ormas ini. Razia atau penegakan aturan seharusnya dilakukan oleh aparat berwenang, bukan oleh kelompok tertentu,” tegasnya.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Jika ada pelanggaran, masyarakat di harapkan melapor ke Satpol PP atau aparat penegak hukum, bukan bertindak sendiri yang bisa memicu konflik lebih besar.
Tanggapan Wakil Bupati Garut: “Ini Bisa Merusak Citra Daerah”
Selain Bupati, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, juga memberikan respons terkait razia ini.
Beliau menegur langsung ormas yang melakukan sweeping dan menegaskan bahwa tindakan tersebut dapat merusak citra Garut sebagai daerah yang ramah bagi wisatawan dan investor.
✔️ “Kalau kejadian seperti ini terus berulang, siapa yang mau berinvestasi di Garut? Kita harus menjaga ketertiban, bukan menakut-nakuti masyarakat,” ujar Putri Karlina.
Respons Masyarakat dan Langkah Ke Depan
Peristiwa ini memicu reaksi luas dari berbagai kalangan:
Tokoh agama dan ulama mengimbau umat untuk lebih mengedepankan toleransi.
Masyarakat meminta tindakan tegas terhadap ormas yang melakukan razia ilegal.
Pemerintah daerah berjanji akan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
Akhir Kata :
Aksi razia warung makan oleh ormas di Garut telah menimbulkan polemik besar. Pemerintah daerah dengan tegas menolak tindakan tersebut dan menegaskan bahwa penegakan aturan harus di lakukan oleh aparat hukum.
Kita semua berharap agar Garut tetap menjadi daerah yang aman dan kondusif, serta kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di masa depan.
Bagaimana pendapatmu tentang aksi sweeping ini? Tulis di kolom komentar!
Baca juga : Mahjong Ways Gacor Terbaru: Panduan Lengkap untuk Pemain Baru